Rabu, 25 September 2013

resum Perpecahan dan Campur Tangan Kumpeni

 Perpecahan dan Campur Tangan Kumpeni (1600-1700)
Bab IV
1.      Batavia Sebagai Pusat VOC Sejak Tahun 1619
Pada peta pelayaran abad XVI ternama salah satu kota pelabuhan di kota Jwa barat, kapala adalah pelabuhan dari kerajaan pajajaran yang mempunyai ibu kota di pedalaman. Kapala dikuasai Banten sejak tahun tahun1527 dan di berinama Jayakarta,pada awal XVII Jayakarta di bawah suzereinitas Banten dan penguasanya Pangeran Jayakarta. Jakarta pada masa kedatangan bangsa Barat sudah kurang berarti sebagai pelabuhan, hanya sebagai tempat singgah ambil air bersih dan bahan makanan segar.
Meskipun VOC telah mempunyai faktoria di Banten sejak 1603 serta perdagangan ramai, akan tetapi kondisi tempat itu tidak menguntungkan. Pertama keadaan keamanan yang sangat menyedihkan, kedua kehadiran Inggris dan Portugis di tempat itu menimbulkan hubungan politik yang kompleks. Pada tahun 1609 Piter Both sebagai Gubenur-Jendral VOC pertama berusaha melaksanakan rencana konsentrasi pemerintahan VOC. Persetujuan dari Tuan-Tuan XVII (Heren XVII) tertunda-tunda saja. Sebagai ganti rugi, VOC membayar 1200 real kepada pangeran Jakarta. Kedatanga banten sebagai perdagangan pusat lada tetap kuat dan dengan kedatangan pedagan Barat banyak keuntungan serta kekayaan bagi penguasa dan pedagang Cina.
Pendiri rendez-vous diJakarta oleh VOC perlu diterangkan dengan latar belekang percaturan politik yang berkaitan dengan hubungan multilateral antara kerajaan-kerajaan dan badan-badan pedaganagn asing. Meskipun Jakarta bersetatus vassal terhadap Bantenakan tetapi mempunyai otonomi untuk melakukan kontrak dengan Kumpenidan pedagang asing lainya. Di mata pangeran Jakarta mengizinkan pendirianbenteng berarti “memasukkan kuda Troya”. Persaingan antara Belanda adan Inggris menambah proses politik, sesuatu factor yang menjadi keuntungan bagi kerajaan, karena pihak inggris merupakan potensi berharga sebagai sekutu. Penyerangan loji Jepara pada tanggala 8 Agustus 1618 mendorong Coen untuk memperkuat lojinya di Jakarta, mak di buatnya bangunan pertahanan yang agak tinggi di tepi sungai.
Pada akhir tahun 1618 pertentangan memuncak dengan adanya konsentrasi angkatan laut Inggris dan Banten. Pada tanggal 15 Desember 1618 sebuah kapal Belanda disita. Mendengar pertempuran tersebut pangeran Aria Ranamenggala mengirim angkatan laut Banten ke Jakarta untuk menengahi pertikaian itu. Pada tanggal 4 januari 1619 terjadilah pertempuran atau tembak-menembak, sepuluh hari kemudian panaeran Jakarta telah memerintahkan penghentian tembak-menembak itu serta membuka perundingan dengan VOC. Sementara itu diplomasi dari loji Banten berhasil membebaskan para benteng VOC di Jakarta dengan P.A Ranamenggala.dengan demikian kemenangan ada di pihak VOC yang berhasil mempertahankan kedudukannya di Jakarta. Pada tanggal 12 Maret 1619 benteng secara resmi di beri nama Batavia. Sementara itu pasukan Batam-lah yang menduduki Jakarta.
2.      Konflik dalam Keadaan Mataram dan Kemunduranya
Setelah Sultan Agung meninggal pada tahun 1645 Pangeran Adipati Anom naik tahta pada tahun berikutnya dengan gelar Amangkurat. Semasa masih kedudukan sebagai putra mahkota terjadi masih dengan T. Wiraguna karena persoalan wanita. Pada akhir pemerintahan Sultan Agung, dia sebagai T. Mataram paling terkemuka di antara pejabat tinggi dikerajaan. Pangeran Alit, saudara muda Amankurat I, mempunyai klik (kelompok) yang memiliki penganut banyak. Dalam pemerintahan Amangkurat I hubungan dengan daerah pesisir lebih lancar karena beberapa hal, ialah:
1.      Mereka tidak hanya mendapat otonomi lebihbesar tapi juga mendapat wewenang lebih luas
2.      Adanya persaingan ataupun rivalitas yang kuat antara P.Pati dan T. Jepara.
Peristiwa wangsaraja (1659) yang terakhir dengan dijatuhkannya hukuman mati kepada penguasa semarang disebabkan oleh penyalahgunaaan dana-dana yang wajib disetor kepada raja. Meskipun beberapa kali terjadi hubungan perkawinan dengan wangsa Mataram, akan tetapi wangsa Kajoran bertindak sebagai elite-kontra dari Mataram dan mengadakan oposisi. Peristiwa ratu malang atau ratu wetan, putri seorang dalang, Ki Wayah, mengungkapkan penyimpangan mental Amangkurat I. bagi lingkungan itu permasalahannya tidak lagi berkisar sekitar  sifat religio–magis atau sakti dari raja, tetapi semata-mata masalah perjuangan kekuasaan antara pihak-pihak yang berdasarkanketurunan berhak memegang kekuasaan pemerintahan .
3.      Pertentangan Raja Lawan Para Penguasa Pepolitik daerah pesisir
Meskipun secara militer dan politik daerah pesisir sudah sepenuhnya dikuasai oleh Mataram, namun masih ada ketegangan laten antara kedua pihak itu. Bagi para gubenur pungutan dari pusat terasa sangat berat dalam kondisi perdagangan pada masa itu. Disamping itu diadakan bea cukai di pelabuhan-pelabuhan setiap kapal yang berlabuh di pungut bea cukai, seperti jumlah yang di pungut oleh T. Pati mencapai seribu real. Dalam hal ini T. Pati berkali-kali mendekati VOC sedang T. Martanarta dari Jepara yang bersikap tidak pro-belanda, berusaha menambah pungutan dari rakyat. Mengenai hubungan dengan VOC dan system monopolitimbullah rivalitas antara T. Jeparadan semarang pada suatu pihak dan T. Pati pada pihak lain.
Sementera itu T. Pati, kyai Suta memperoleh tambahan daerah pemerintahan, yaitu indramayu sampai Citarum, Juwana, Rembang dan Pajangkangan juga termasuk wilyah kekuasaannya. Di dalam pertarungan kekuasaan antara kedua golongan itu politikpusat lebih member dukungan kepada golongan T. Martanata. Sebagai gubenur yang sangat berkuasa pesisir, akan tetapi tidak untuk waktu lama. Pad akhir 1662 dipanggilnyaT. Martanata oleh Amangkurat I untuk menghadap, tidak lain untuk diadili dan dihukum mati.
4.      Perkembangan Administrasi Pemerintah Kerajaan
Pengaturan dan pengawasan dari pusat semakin intensif, Wedana Gedung mengurus soal-soal pajak dan berbagai pengaturan lain, sedang wedana Keparak mengepalai pasukan pengawal raja dan penjaga keratin. Ternyata pusat mulai langsung mencampuri administrasi umum,yaitu dengan pembentukan syahbandar yang dipimpin oleh empat orang kaya (pedagang) ialah syahbadar Semarang, Nayacitra, syahbadar Demak, Nalapati, syahbadar Juana, sabdakerti, syahbadar Jepara Wiratmaka.sepeninggalan Adipati Martalaya dan AdipatiMartapura pada tahun 1678, Adi Mandaraka dan Adipati Arya Urawan menggantikan mereka sebagai Wedana Mancanegara, yang pertama di Barat dan yang kedua di Timur.
5.      Hubungan Matarm dengan VOC
Pada akhir tahun 1640-an mulai ada ada pendekatan antara Matram dan VOC. Dalam hubungan ini peranan VOC menjadi penting, tidak hanya sebagai pedagang tetapi kemudian juga sebagai kreditor. Mataram hendak menjalankan system monopoli tetapi “penyelundupan” tidak dapat diberantas, maka pelabuhan terpaksa ditutup pada tahun 1655 dan baru dibuka lagi pada tahun 1657. Pada perempat abad ketiga XVII, ruang gerak perdagangan pesisir mulai menyempit. Untuk tidak sepenuhnya tergantung pada VOC, maka hubungan-hubungan  dengan kerajaan-kerajaan lain sangat vital serta turut menentukan perkembangan perdagangan khususnya dan jalanya sejarah Indonesia pada umumnya. Pergolakan dalm kerajaan masing-masing merupakan factor yamg memungkinkan penetrasi VOC semakin mendalam dan meluas, lebih-lebih kalau ada golongan yang cenderung menerima bantuan VOC dalam perjuangan kekuasaan melawan golongan lain
6.      HubunganMataram dengan  Kerajaan-Kerajaan Lain
Rivalitas antara Banten dan Mataram berakar pada kenyataan bahwa oihak pertama tidak bersedia mengikuti suzereinitas yang kedua, tidak lain karena Dinasti Banten menganggap dirinya lebih tua sebagai cabang keturunan dari Demak. Pada tahun 1652 politik Mataram terhadap Banten berubah, Ostpolitik diutamakan lagi sehingga perlu bersahabat dengan Banten. Perundingan untuk berdamai diselenggarakan pada tahun 1659. Dalam rangka perjuangan segi tiga antara Mataram-Banten-VOC, Banten melakukan persaingan yang gigih dan berhasil menebus monopoli VOC. VOC bertanbah untung karena rivalitas antara Banten dan Mataram hanya saling melemahkan maka tinggal menunggu masaknya waktu untuk melakukan intervensi.
Masalah perkawinan Pangeran Dipati Jambi mempunyai arti penting dalam politik hubungan antar kerajaan. Menurut anggapan Mataram, Sukadana dan Banjarmasin seperti halnya Jambi dan Palembang adalah vasalnya. Permusuhan antara Makasar danVOC merupakan rintangan hebat bagi hubungan Mataram dan Makassar. Kelincahan utusan Makassar, Koja Ibrahim, tida berdaya untuk melakukan kedua pihak, maka perundingan mencapai jalan buntu. Diplomasi Mataram tidak didasarkan atas keadaan yang realistis tetapi pada pendirian hendak mempertahankan kedudukan yang lama sesuai dengan gambaran tentang pribadinya.
7.  Rivalitas dalam Wangsa Mataram
    Salah satu sebab terjadinya kerenggangan yang memuncak sebagai permusuhan antara Sultan dan Putra Mahkota ialah pembunuhan Pangeran Pekik beserta keluarganya sebab lain dari pertentangan tersebut di atas ialah kebijakan Sultan untuk mengangkat calon penggantinya yaitu Tiron atau Pangeran Singasari. Selanjutnya affair putri Oyi membangkitkan kemarahan raja terhadap kelompok P. Pekik dan Putra Mahkota. Dilingkungan pusat kerajaan Putra Mahkota semakin tersaing sekutu dan pendukungnya satu persatu jatuh sehingga dia mengambil langkah mencari aliansi di luar.pergolakan di Jawa selama tiga puluh tahun terakhir XVII akanlebih mudah dipahami dengan melihatnya pada latar belakang gerakan tersebut, di Mataram, Banten, Perang Trunajaya dan Perang Surapatian. Mataram yang memperoleh bantuan Kumpeni akhirnya menjadi bulan-bulanan pergolakan tersebut.
8.   Persekutuan Putra Mahkota dengan Kelompok Kajoran
     Terhadap Wangsa Mataram kelompok Kajoran berperan sebagai kontra.elite. sejak leluhur kyai Ageng Pandanarang atau Sunan Tembayat secara turun-menurun meraka melakukan oposisi terhadap Mataram, malahan pada mereka ada tradisi memberontak. Di samping itu karena telah bertapa maka dipandang sangat sakti dan keramat. Pengaruhnya diperbesar dengan perkawinan kedua putrinya, seorang dengan P. Wiramenggala dan yang lain dengan Raden Trunajaya. Pembunuha menantu yang pertama, memaksa Panembahan Rama memihak pada lawan Mataram.
9.   Persekutuan antara P. Adipati Anom dengan Kelopok Trunajaya
     Pendekatan antara putra Mahkota dengan R. Trunajaya berlangsung melalu koneksi Kajoran, seperti yang telah di jelaskandi atas. Baik pihak Kumpeni maupun pihak Raja Mataram telah mendengar bahwa antar P. Adipati Anom dan Trunajaya ada suatu perjanjian pada tahun 1670 atau bagian pertama tahun 1671. Sebagai basis untuk di-pakai dalam gerakannya Trunajaya menguasai Madura paling tengah, sekirtar pamekasan. Setelah Madura seluruhnya dikuasai Trunajaya mengangkat pengikut-pengikutnya sebagai pejabat pemerintah, antara lain Jayenpati, Mandawacana, jenala, Wangsabraja, dan lain-lain. Banyak sanak saudaranya yang memperoleh kedudukan terpandang, antara lain Pusapanegara dan Citrawangsa.
10. Kontingen Makassar/Bugis di Jawa
      Suatu factor yang perlu diperhitungkan dalam pergolakan pada masa dalam penelaahan sekarang ialah kehadiran kontingen Makassar dan Bugis yang tersebar di berbagai tempat di Jawa. Pada pertengahan tahun 1671 kesatuan-kesatuan Makassar/Bugis telah muncul di Jepara dalam perjalanannya ke Banten. Kehadiran kontingen Makassar-Bugis di Banten lama-kelamaan menimbulkan ketegangan dalam hubungan mereka dengan pihak tuan rumah, antara lain situasi konflik berkembang yang semakin meruncing karena insiden-insiden yang terjadi.
      Pada bulan September 1674 angkatan K. Bonto-marannu muncul di Jepara dan Semarang. Kontingen Makassar di Jawa Timur dipimpin oleh Kraeng Galesong. Oleh karena VOC sangat berkepentingan mengenai status Bima yang menurut perjanjian Bongaya telah diserahkan kepadanya, maka tidak menyadari bahwa orang Makassar memusatkan perhatian dan kegiatan di Jawa. Pada akhir 1675 K. Galesong dan K. Bonto-marannu ada di Jawa Timur.
11. Penetrasi VOC di Maluku, Banda, dan Ambon
      sebagai daerah yang menjadi pangkal rutu perdagangan rempah-rempah, lagi pula yang memiliki monopoli alamiah pelbagai hasil rempah-rempah itu, maka seperti pada bangsa Portugis, VOC segera berusaha meletakkan basisnya di wilayah itu dengan mengadakan kontrak dengan penguasa setempat, mendirikan factory dan loji atau Benteng. Pada tahun 1607 VOC juga membuat perjanjian dengan Ternate secara formal memegang hemogoni di Seram Barat, termasuk Luhu, Kambelo, Lusidi, Hitu, dan Maluku Selatan pad umumnya. Yang terjadi kemudian mengenai perjanjian tersebut ialah bahwa rakyat dan raja-raja sering melanggarnya sehingga membangkitkan konflik dengan VOC. Pembunuhan Admiral verhoeff dengan pengikutnya pada tahun 1608 di Banda mengundang ekspedisi menghukum dan mengganti pulau itu dengan penduduk lain.
      Dengan jatuhnya Lontor dari selaman, perlawanan rakyat, belum reda. Seram selatan ada di bawah kekuasaan raja Ternate Hamzah, yang dalam pemerintahannya diwakili oleh dua orang Kimelaha. Pada bulan Mei 1637 Kakiali direhalibitas pada keduanya semula dan segera para penguasa di Maluku Selatan berdamai dengan VOC serta menyataan ketaatan mereka. Tindakan-tindakan Kumpeni lebih lanjut menjadi provokasi bagi rakyat untuk melakukan perlawan terus. Sementara itu Kakiali mengirim utusan Kemakassar untuk memperkuat aliansi melawan VOC, akan tetapi pihak Makassar tidak secara positif menanggapi ajakan pemimpin hitu itu. Sepeninggalan Raja Hamzah, Raja Mandarsah naik tahta. Tanggal 10 maret 1651 dilancarkan serangan-serangan terhadap Loji-loji VOC. Kedua saudara mandarshah, Manila dan Kalimata, meneruskan perjuangannya di Jailolo dimana mereka membuat pertahanan kuat.
12.   Masa Pergolakan, Perpecahan, Pemberontakan dan Perang (1670-1800)
       dengan meninggalkannya tokoh-tokoh kuat kerajaan-kerajaan mulailah periode penuh konflik intern, perebutan tahta, pemberontakan, kesemuanya mengakibatkan krisis politik yang membawa desintregrasi serta kemerosotan kerajaan pada sutu pihak, dan penetrasi VOC yang yang semakin dalam pada pihak lain. Pergolakan dalam seperempat abad terakhir abad XVII sangat menarik oleh karena unsur istimewa yang terlibat didalamnya, yaitu pasukan Makassar, Bugis dan Melayu yang beroprasi di Jawa meneruskan perjuangannya melawan VOC. Sehubungan dengan itu muncullah pola baru dalam pergolakan politik di dalam sejarah Indonesia ialah bahwa politik VOC menunjukkan kecenderungan untuk beraliansi dengan pihak-pihak yang berjuang tidakdengan nada-atas religious, suatu hal yang wajar oleh karena pihak lawanya memakai ideology religious dan bertalian erat dengan itu semangat anti-kafir atau Neerlandophobia.
       Kekuatan-kekuatan politik dan ekonomis yang melakukan perlawanan terhadap VOC khendak mempertahankan ekonominya karena pihak inilah yang terdesak oleh ekpansi VOC, yaitu golongan Melayu, Makasar Jawa pesisir. Konjungtur politik dan ekonomi menurun terus dan perkembangan kultural hanya merupakan kebudayaan feudal yang bergaya barok.
13.  Konfrontasi dalam Medan Perjuangan Banyak Segi
Teater peperangan di Jawa dalam tahun tujuh puluhan dan delapan pulahan sangat kompleks sifatnya oleh karena tidak ada perkembangan suatu polarisasi yang murni serta dua pihak yang frontal berhadap-hadapan. Kedudukannya jauh lebih kuat pada tahun tujuh puluhan dari pada dalam bagian pertama abad itu:
1.      Sudah kokoh bercokol di basis Batavia dari mana operasi cepat dapat dilakukan.
2.      Kekuasaan-kekuasaan pribumi satu persatu sudah dipatahkan atau diisolasikan.
3.      Kekuasaandan pengaruh pedagang asing lain sudah tersisihkan.
4.      Konflik dalam kerajaan-kerajaan Jawa sangat melemahkan daya perlawanannya.
Dengandi peroleh basis di Demung kontingen Makassar di bawah pimpinan K. bonto-Marannu  tidak mengkonsentrasikan kekuatan di sana serta tidak menunggu serangan musuh melainkan melancarkan perang gerilya di lautan serta menghindari perang frontal. Susunan politik sungguh menguntungkan bagi kontingan Makassar untuk melakukan Ofensif. Situasi dalam politik pada akhir 1675 sangat krisis, kalau semula VOC mempunyai keseganan untuk membantu Mataram, setelah ancaman bahwa Loji akan ditutup barulah dikirim bantuan kapal dan pasukan yang tiba di Jepara pada tanggal 3 maret 1676. Pelaksanaan kerja sama berupa suatu ekspedisi bersama ke Jawa Timur. Yang menjadi sasaran ofensif pasukan Mataram ialah Demung jadi langsung “menyerang singa di guanya”.
Dalam konfrontasi itu akan diturut member bobotnya ialah Panembahan Giri yang secara tradisional senantiasa memegang peranan sebagai kontrak-elite dari Mataram. Dalam konstelasi politik seperti teruraikan di atas maka kedudukan P. Adipati Anom terjepit dan akhirnya terpaksa membuka kartu. Kekalahan yang diderita oleh ekspedisi Panji Karsula prawitataruna mendorong Sunan untuk membentuk tentara ekspedisi baru yang lebih besar langsung di bawah pimpinan Pangeran, antara lain: P. Adipati Anom, P. Singasari, P. Purbaya, P. Matarsana, P. Puger, dan P. Pringgalaya. Sementara itu Madura dan Makassar telah mendarat di Jawa Timur dan dalam suatu blitzkring menduduki Surabaya, Geresik, sidayu, Tuban, Rembang, dan Lasem. Pada tanggal 13 oktober 1676 kedua tentara berhadap-hadapan di Gegudog, dan pecahan pertempuran dahsyat.
Dalam bulan desember 1676 dan januari 1677 barisan berhasil menduduki Demak, Semarang, Kendal, Kaliwungu, Pekalongan, Tegal dan akhirnya Cirebon dan Indramayu. Gabungan pasukan Madura dan pasukan Raden Kajoran yang berjumlah sampai puluhan ribu orang telah dua kali muncul di Taji, “pintu gerbang” Mataram. Sementara itu kontra-ofensif dilakukan tentara ekspedisi Mataram dibawah pimpinan R. Martasana dalam bulan-bulan pertama1677. Dengan demikian daerah pesisir itu tetap terbuka lagi Mataram sehingga memudahkan kontak dengan Kumpeni.

TUGAS RESUM
PENGANTAR SEJARAH INDONESIA








Disusun Oleh :
Nama : Irwan Nurhozi

NIM : 120110301036

makalah tentang akhlak

TUGAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Meneladani akhlak Nabi dan Sahabat dalam kehidupan sehari-hari bersama sahabat

EDI UNEJ



Dosen Pembimbing      :
 Drs. H. Mahfudz Siddiq, MM
Disusun Oleh                :
Nama                              : Irwan Nur Hozi
NIM                               : 120110301036
Fakultas                         : SASTRA
Jurusan                          : Ilmu Sejarah
Kelas                             : PAI. 02
Ruang                            : 01 (satu)
Kelompok                     : 09 (sembilan)

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam setiap manusia mempunyai akhlak, hanya saja akhlak orang-orang itu tidak digunakan secara sebaik-baiknya makanya Nabi Muhammad SAW diutus kedunia hanya untuk menyempurnakan akhlak umat manusia di dunia sehingga orang-orang itu selamat dari siksa atau adab sehingga bisa slamat didunia dan diahirat nanti.
Manusia sebagai makhluk yang tidak sempurna mempunyai banyak salah  dan lengah terhadap sesuatu. Tuhan menciptakan bermacam-macam makhluk tetapi dari makhluk-makhluk ciptaan tuhan yang paling istimewa dan sempurna adalah manusia,karena manusia mempunyai akal dan fikiran serta manusia dapat membedakan baik atau buruknya sesuatu.












  1. RUMUSAN MASALAH

Makalah  mengenai akhlak manusia menurut konsep islam. Mencakup beberapa permasalahan sebagai berikut :
a.       Pengertian Akhlak dan Perbedaan akhlak, Moral dan Etika.
b.      Karakteristik Akhlak Islam.
c.       Proses terbentuknya Akhlak dalam Islam.


















PEMBAHASAN
A.    Pengertian Akhlak dan Perbedaan Akhlak, Moral, dan Etika
Kata akhlak bentuk dari kata jamak yaitu khuluq, yang artinya tingkah laku,perangai, dan tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekutan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya melekat pada seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku baik (akhlakul karimah), maupun tingkah laku buruk (akhlakul mazmumah). Baik dan buruknya akhlak itu didasarkan pada sumbernya yaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasul.
Akhlak secara etimologi (arti bahasa) berasal dari kata khalaqa yang kata asalnya khuluqun, yang artinya perangai, tabiat, dan adat. Karena, Akhlak secara kebahasaan bisa baik atau bisa buruk tergantung kepada tata nilai yang dipakai sebagai landasannya. Meskipun, secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik, jadi orang yang berakhlak berarti orang yang berakhlak baik.
Akhlak secara teminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh sesuatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja. Seseorang dapat dikatakan berakhlak, jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering di ulang-ulang sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat. Apalagi perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencermian dari akhlak. Dalam Encyclopedia Brittanica, akhlak disebut sebagai ilmu akhlak yang mempunyai arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilai baik, buruk seharusnya benar, salah dan sebagainya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafat moral.
2. Moral
            Kata moral berasal dari bahasa latin yaitu mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik-buruk yang diterima umum atau masyarakat.
            Moral (bahasa latin : moralitas yang) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan memiliki nilai positif. Moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara eksplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandangan yang sempit. Moral adalah keabsolutan dalam dalam kehidupan manusia. Moral disebut juga perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia.
3. Etika
            Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Etika (Yunani Kuno: ethikos, berarti timbul dari kebiasaan) adalah cabang ilmu filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenaistandar dari penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapatspontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diprlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia
            Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatandapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah, etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi, berbedda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya adalah etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
B.     Karakteristik Akhlak Islam
Islam adalah agama yang dibawa oleh para nabi dan rasul. Bahwa Allah Swt. Tidak mengutus para nabi dan rasul-Nya kecuali mengajak manusia untuk menganut agama Islam dengan artian berserah diri kepada Allah mengesakan Allah dan beribadah hanya kepada Allah semata.
Oleh karena itulah, ketika Allah Swt. mengutus Nabi akhir zaman fokus yang dibawa beliau adalah mengajak manusia untuk berislam seperti yang telah diajarkan oleh nabi-nabi dan rasul-rasul sebelumnya. Lalu Allah memproklamasikan bahwa hanya islamlah yangdiridhai oleh Allah Swt. Allah berfirman didalam (QS Ali Imran : 85) yang artinya
“barang siapa mencari agama selain agama isla, maka sekali-kalitidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran [3] : 85)
Prinsip akhlak dalam islam yang palingg menonjol ialah bahwa manusia bebas melakukan tindakan-tindakanya, ia punya kehendak untuk berbuat dan tidak berbuat sesuatu. Ia mersa bertanggung jawab terhadap semua yang dilakukannya dan harus menjaga apa yang dihalalkan dan diharamkan Allah. Maka, tanggung jawab pribadi ini merupakan prinsip akhlak yang paling menonjol dala islam dan semua urusan keragaman seseorang selalu disandarka pada tanggung jawab pribadi.
Akhlak Islam mempunyai ciri khas yaitu kelengkapan dan luas bidangnya yang meliputi semua aspek perbutan manusia sama ada mengenai dirinya, orang lain atau yangberkaitan dengan perseorangan atau kemasyarakatan dan kenegaraan. Kesyumulan akhlak islam ialah ia tidak berpisah dengan semua bidang-bidang kehidupan manusia. Ia menetapdi satu neraca terhadap seluruh tindak-tunduk manusia.
Akhlak islam tidak mengakui sembarang pemecahan di dalam menetapkan nilai ini. Asa keimanan kepada Allah adalah sendi-sendi akidah islam. Manakala asa akhlak yang terbina di sekitar usaha dan amal untuk memenuhisegala tuntutan yang terkandung dalam sendi-sendi tersebut. Sedangkan sesuatu perbuatan yang pada zahirnya dianggap sebagai akhlak yang mulia tidak dapat teguh dan kekal sekiranya tidak ditegakkan di atas asas akidah. Ciri-ciri akhlak dalam islam.
1.      Bersifat mutlak dan menyeluruh.
2.      Melengkapkan dan menyempurnakan tuntutan.
3.      Bersifat sederhana dan seimbang.
4.      Mencakup perintah dan larangan.
5.      Bersih dalam pelaksanaan.
6.      Keseimbangan.
C.    Proses Terbentuknya Akhlak dalam Islam
Islam adalah agama yang sangat mementingkan akhlak dari pada masalah-masalah lain. Karena misi Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak. Prinsip akhlak dalam islam terletak pada moral force. Moral force akhlak islam adalah terletak pada iman sebagai internal power yang dimiliki setiap orang mukmin yang berfungsi sebagai motor penggerak dan motivasi terbentuknya kehendak untuk merefleksikan dalam tata rasa, tata rasa, dan tata karya yang konkret. Seperti hadist Nabi yang artinya : “Orang yang paling sempurana imannya ialah yang terbaik akhlaknya. Dan sebaik-baik di antara kamu ialah yang paling baik kepada istrinya.” (HR. Abu Hurairah)
Seperti firman Allah dibawah ini yang artinya :
            Tidakkah kamu perhatikan bagai man Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya(menjulang) ke langit. (QS Ibrahim : 85)
            Dari ayat diatas dapat kita ambil contoh bahwa ciri khass orang yang beriman ialah indah perangainya dan santun tutur katanya, tegar, dan teguh pendiriannya, mengayomi atau melindungi sesama, dan mengerjakan buah amal yang dapat dinikmati oleh lingkungannya.

D.   Kesimpulannya
Akhlak pada dasarnya adalah sikap yangmelekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan yang baik atau akhlakul karimah. Sebaliknya, apabila yang disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk. Etika adalah sebuah tatanan prilaku berdasarkan suatumemngaruhi tata nilai suatu masyarakat tertentu, etika lebih banyak di kaitkan dengan ilmu atau filsafat. Perbedaan antara akhlak, moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau stavdar ukuran baik dan buruk yang digunakan. Standar baik dan buruknya akhlak berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Sedangkan moral dan etika berdasarkan dari adat istiadat atau kesepakatan yang di buat oleh suatu masyarakat.
      Proses pembentukan Akhlak, yaitu bahwa ciri khas orang yang beriman adalah indah perangainya dan santun tutur katanya, tegar, dan teguh pendirianya, mengayomi, dan mengerjakan buah amal yang dapat dinikmati oleh lingkungan.

















DAFTAR PUSTAKA

·         PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( Buku Teks Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam untuk perguruan tinggi umum ),Penerbit : Ar-Ruzz Media.
·         www.google.co.id.
Azra, 2002 : 203.
- Daradjat, 1987 : 261.




Senin, 29 April 2013


Siapa sih didunia ini yang tak ingin memiliki kekasih
smua orang pasti ingin mencintai dan dicintai
akupun juga ingin mencintai dan aku juga ingin dicintai
mungkin pada saat ini aku hanya bisa mencintai bukan tuk di cintai
sesungguhnya ingin rasanya aku dicintai oleh orang lain
tapi sampai saat ini masih gak ada yang mencintai aku dengan tulus
aku hanya bisa mencintai mungkin ini semua takdir aku atau kah ini kutukan buat aku???

Sabtu, 08 Desember 2012

seorg wanita

betapa mulianya seorang wanita
karena makmurnya suatu tempat tersebut tergantung dari seorang wanita jika wanita di tempat tersebut akhlaknya baik maka tempat tersebut akan makmur
dan pa bila sebaliknya maka akan hancur
smangat buat orng wanita

Kamis, 06 Desember 2012

Aku

Aku selalu mencintaimu namun cinta itu bagiku sangatlah menyakitkan
dan tidak berguna untuk kamu, dan hari ini aku benci kamu, dengan kebencian
bagaikan air bah yang menyapu bersih ranting-ranting kering dan rumah-
reot yang miring.

Aku telah memaafkan kelemahan kamu,
wahai kekasihku, namun maafku hanya menambah kelemahan kamu
yang di benci dan ditakuti oleh jiwaku.

Rabu, 05 Desember 2012

kenangan

Apa yang kita ingat dari kenangan-kenangan oleh kita
apkah sebuah nama tempat, nama permainan,nama teman ataupun nama kejadian
tapi tidak dengan rasa, rasa senang, rasa sedih yang akan kita bawa
tanpa mudah terjajar disepanjang perjalanan kita
dan semakin kita dewasa kita akan menyadari

bahwa diantara kenangan-kenangan tersebut ada satu rasa yang sangat besar yaitu rasa cinta...
karena ketika salah satu persatu bercerita dan berhenti menjadi kenangan
cinta terus bergerak seiring harapan yang kita sertai

cinta yang tak terlihat oleh mata
tak teraba dengan tangan tangan
tapi cinta itu ada semenjak kita
belum bisa mengucapkannya

cinta yang sejati itu
cinta yang kita kira sudah pergi
ternyata cinta hanya bersembunyi
menunggu untuk kembali lagi......